Konsultasi Program tentang Inovasi CSV pada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII)

Indonesia Shared Value Institute membuka peluang kolaborasi bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). Demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah keterbatasan anggaran Pemerintah. Pemenuhan atas kebutuhan infrastruktur merupakan langkah penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Di tengah keterbatasan anggaran Negara, Pemerintah Indonesia mendorong partisipasi Badan Usaha dalam pembangunan infrastruktur Nasional melalui dukungan kebijakan, instrumen dan kerangka fiskal.
Dalam satu kesempatan, Dodik Moerdijanto SVI, berdiskusi bersama EVP Corporate Secretary PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) Yunan Novaris.
Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan proyek infrastruktur yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan perlu adanya perbaikan-perbaikan serta pembangunan infrastruktur baru guna menunjang kehidupan bermasyarakat. Proyek infrastruktur yang banyak tentunya membutuhkan sumber pendanaan yang sangat besar. Keterbatasan pemerintah Indonesia dalam mendanai proyek infrastruktur menyebabkan perlu adanya pola kerjasama yang dibuat guna jalannya proyek-proyek infrastruktur yang sedianya sudah menjadi dalam bagian RPJMN pemerintah Indonesia.
Sebagai satu-satunya perusahaan yang melakukan penjaminan infrastruktur di Indonesia, maka PT. PII harus melakukan alokasi risiko di setiap proyek yang akan dilaksanakan. Alokasi risiko dalam proyek public private partnership perlu mendapat perhatian secara khusus karena alokasi risiko yang tepat akan menjamin keberlanjutan penyediaan layanan infrastruktur yang layak dan dapat diandalkan untuk publik. Di sisi lain, alokasi risiko yang baik juga akan memberikan keyakinan kepada pihak swasta terhadap pengembalian dana mereka dengan return yang wajar. Dari sisi keuangan negara, pembagian risiko yang baik akan membuat anggaran negara lebih aman karena exposure proyek- proyek public private partnership terhadap anggaran negara lebih terukur dan terkendali.
Melihat peluang tersebut potensi kolaborasi dengan lembaga SVI menjadi salah satu pilihan dari PT. PII untuk memberikan pendekatan CSV terhadap alokasi risiko di setiap proyek yang akan dilaksanakan.
Pendekatan CSV ini bertumpu premis, bahwa untuk meningkatkan daya saing perusahaan dapat dilakukan dengan sekaligus memajukan kondisi ekonomi dan sosial di masyarakat tempat perusahaan beroperasi. CSV berfokus pada upaya mengidentifikasi dan memperluas hubungan antara kemajuan sosial dan ekonomi.
Lebih jauh, kemajuan ekonomi dan sosial harus ditangani dengan menggunakan prinsip-prinsip nilai (value principles). Nilai didefinisikan sebagai manfaat relatif terhadap biaya, bukan hanya manfaat saja. Penciptaan nilai (value creation) adalah gagasan yang telah lama dikenal dalam bisnis, di mana keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh dari pelanggan dikurangi biaya yang dikeluarkan. Namun, bisnis jarang mendekati masalah sosial dari perspektif nilai tetapi memperlakukannya sebagai masalah periferal. Ini telah mengaburkan hubungan antara masalah ekonomi dan sosial.
Tags: Al Mujizat, Creating Shared Value, creatingsharedvaluetraining, CSV Indonesia, Dodik Moerdijanto, ISO 26000, ISVI, pupuk indonesia, Thendri Supriatno, Training, Training CSR, training csv, Training CSV BUMN, Training CSV CSR Indonesia, Training CSV Indonesia, Training TJSL INDONESIA, Workshop