PI Grup Susun Blueprint CSV, Pupuk Kujang Cikampek Mendapat Giliran Pertama untuk Elaborasi Data

By:

Di tengah misinya menjadi lokomotif bidang industri pupuk di dunia, Pupuk Indonesia (PI) menyusun blueprint Creating Shared Value Pertama di Indonesia. Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan mengatakan blueprint tersebut merupakan bukti dukungan PKC terhadap pengembangan Creating Shared Value di antara Holding Pupuk Indonesia.

Blueprint CSV tersebut akan menjadi referensi penyusunan masterplan program Creating Shared Value. Tujuannya, agar Pupuk Indonesia bisa menjadi pusat industri pupuk terkemuka di dunia. Creating Shared Value (CSV) diartikan sebagai suatu konsep dan perencanaan strategi bisnis perusahaan dengan memperhatikan masalah dan kebutuhan sosial (Porter dan Kramer, 2011). CSV bukan hanya tentang nilai personal ataupun membagikan nilai yang sudah diciptakan oleh perusahaan. Namun, CSV adalah tentang memperluas nilai ekonomi dan sosial antar aspek bisnis bagi perusahaan maupun masyarakat. Semakin luas nilai baik dan manfaat tersebar, maka semakin besar pula keuntungan strategis bagi perusahaan.

Konsep CSV melibatkan stakeholder tidak hanya sebagai bentuk responsif tanggung jawab sosial, melainkan juga sebagai pihak yang ikut berperan penting dalam proses produksi hingga penyediaan bahan baku. Tentunya hal ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat, namun juga peluang bisnis baru bagi perusahaan.

Pemberdayaan yang dilakukan akan menuntun masyarakat sosial menuju kemandirian sehingga dampak yang diberikan akan bersifat jangka panjang. Selain itu, CSV juga akan mengarah pada efisiensi, diferensiasi, dan perluasan pasar karena sumber daya yang terlibat telah meningkatkan kualitasnya. Dengan penerapan CSV untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang, maka perusahaan akan mampu menjawab fokus utama yang selama ini menjadi permasalahan.

Sebagai produsen pupuk, perusahaan menjalankan tanggung jawab perusahaan untuk pertanian yang berkelanjutan. Salah satu program Pupuk Kujang yang memiliki potensi CSV adalah Kampung Nanasku, sebagai pemberdayaan petani untuk kesejahteraan dan lingkungan.

Agung Gustiawan, Vice President PKBL PKC, dalam pemaparan saat in depth interview menjelaskan. “Program ini di latar belakangin dari permasalahan pertani yang masih menggunakan metode pertanian yang apa adanya dan adanya nanas-nanas tidak lolos sortir/kualitas rendah yang belum diolah menjadi produk bernilai jual lebih tinggi”

Kelompok penerima manfaat dari program CSV ini adalah Kelompok Tani Mekarsari Maju yang terdiri dari 60 kelompok dan 70 Ha Lahan. Sedangkan potensi dari kegiatan ini adalah pertanian nanas sebagai komoditas utama Desa Sarireja, adanya kelompok tani yang memiliki kemampuan budidaya nanas serta adanya pasar pengelolaan nanas.

“Tujuan dari program ini adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas lewat aplikasi metode budidaya yang baik dan benar serta mengoptimalkan lahan krisis menjadi lahan budidaya nanas”.

Pekerjaan penyusunan Blueprint CSV dilakukan melalui sejumlah tahapan yaitu, Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data, Tahap Penyusunan dan Tahap Penyempurnaan.

Pekerjaan ini didukung oleh Indonesia Shared Value Institute, sebuah Lembaga yang memiliki kompetensi dalam konsultasi dan training bidang risk management, Corporate Social Responsibility, Creating Shared Value dan socialbranding. Komposisi tim kerja yang dikerahkan untuk pekerjaan ini terdiri dari Tenaga Ahli, Analis dan Surveyor, Supervisor dan Stakeholder Relations Officer.

 

 

Tags: , , , , , , , , , ,